NABILLA OFFICIAL

Your description goes here

  • RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter

Popular Posts

Hello world!
Righteous Kill
Quisque sed felis


About Me

Popular Posts

Thumbnail Recent Post

Free Guitar Red Glitter Cursors at www.totallyfreecursors.com

Flag Counter

Righteous Kill

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Quisque sed felis

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Etiam augue pede, molestie eget.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Hellgate is back

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit ...

Post with links

This is the web2feel wordpress theme demo site. You have come here from our home page. Explore the Theme preview and inorder to RETURN to the web2feel home page CLICK ...


widget

Archive for November 2014


Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari perilaku dan fungsi mental manusia secara ilmiah. Dilihat dari jumlah peminatnya, rupanya banyak sekali pelajar yang bercita-cita menjadi seorang psikolog. Data yang diambil dari hasil Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2014, jurusan Psikologi nampaknya masuk ke dalam daftar “Sepuluh Jurusan Kuliah Paling Diminati di Perguruan Tinggi”. Jurusan yang satu ini berada di urutan ke-7 dengan total peminat mencapai 59.133 orang, hampir menyamai Pendidikan Dokter yang diminati oleh 60.870 orang. Bagi kalian yang ingin melanjutkan kuliahnya di jurusan Psikologi, namun masih bingung tempatnya, di bawah ini adalah 10 universitas dengan jurusan psikologi terbaik di Indonesia.



1. Universitas Indonesia

Fakultas Psikologi di universitas yang satu ini memang terkenal karena keketatan ujian saringan masuknya. Tingkat kesulitan masuknya pun berbanding lurus dengan kualitas dan akreditasinya yang tidak diragukan lagi. Visi dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia adalah menjadi pusat unggulan dalam pendidikan, pengembangan, dan penerapan Psikologi yang berorientasi pada psikologi perkotaan. Sebagai salah satu jurusan favorit, jumlah mahasiswa aktif di fakultas ini pun cukup  banyak. Pada tahun 2012, jumlah mahasiswa laki-laki yang aktif berjumlah 177 orang dan mahasiswa perempuan aktif berjumlah 722 orang sehingga total mahasiswa aktifnya berjumlah 899 orang.

Fakultas Psikologi Universitas Indonesia juga menawarkan program lintas kampus dengan Universitas Queensland di Australia melalui Program Kelas Internasional. Dalam program ini, mahasiswa menempuh studinya selama dua tahun di Indonesia dengan kurikulum yang telah diselaraskan. Selanjutnya, mereka akan meneruskan studinya selama dua tahun terakhir di Australia. Fakultas ini juga telah mengirimkan mahasiswa-mahasiswanya untuk menjadi mahasiswa internasional di Macquarie University, Australia, dan University of Foreigners of Perugia, Italia.


2. Universitas Gadjah Mada


Fakultas Psikologi di Universitas Gadjah Mada memiliki visi untuk menjadi Fakultas Psikologi berkelas dunia yang unggul dan inovatif, mengabdi kepada kepentingan bangsa berdasarkan nilai-nilai budaya bangsa dan Pancasila. Fakultas yang resmi pada tanggal 19 Desember 1964 ini memiliki misi untuk melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat berdasarkan Ilmu Psikologi serta pelestarian ilmu yang unggul dan bermanfaat bagi masyarakat. Sasaran dan program tahun 2012 hingga 2016 Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, yaitu menjadi Good Faculty Governance, mengembangkan budaya fakultas, mengintegrasi antarunit, melakukan penjaminan mutu, menguatkan unit stratejik/penguatan fungsi dan peran unit-unit stratejik (CPMH, Lab PAUD, UKP, CICP, UP4, UPAP), serta mengintegrasi SIT.

Di sini, mahasiswa sebagai unsur civitas akademika dalam perguruan tinggi didorong untuk mengembangkan dan mendewasakan dirinya agar menjadi manusia yang dapat mewujudkan masa depan bangsa dan negara lebih baik. Tidak hanya menekuni ilmu dalam bidangnya saja, tetapi mahasiswa diharapkan dapat beraktivitas dalam mengembangkan kepribadiannya agar menjadi pemimpin yang berkualitas di masa yang akan datang. Selain itu, mahasiswa juga dibina untuk mengikuti berbagai organisasi kemahasiswaan yang lebih menekankan academic exercises sehingga mahasiswa juga memiliki keterampilan memimpin dan berorganisasi.


3. Universitas Padjadjaran

Tidak seperti kebanyakan Fakultas Psikologi lainnya, Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran menggunakan Ilmu Pengetahuan Alam sebagai landasannya. Fakultas Psikologi ini didirikan pada tanggal 18 Agustus 1961 dan diresmikan pada tanggal 2 September di tahun yang sama. Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang menggunakan perilaku dan kejadian lain untuk memahami proses dalam diri manusia yang menyebabkan manusia dan anggota kelompok lain bertingkah laku. Sebagai penyelenggara pendidikan psikologi yang terkemuka di Indonesia, Fakultas Psikologi Universitas Padjadjaran—selain melakukan pendidikan psikologi tentunya—juga bertujuan untuk mengembangkan ilmu dan metode yang dirasakan perlu untuk mengaplikasikan ilmu psikologi kepada masyarakat.

Fakultas berakreditasi A ini berupaya untuk mencetak lulusan-lulusannya menjadi ilmuwan-praktisi (scientist-practitioner) dalam bidang psikologi yang handal. Mahasiswa di fakultas ini akan mendalami konsep-konsep dasar psikologi (fungsi-fungsi psikologi, teori-teori kepribadian, psikologi perkembangan, dan psikologi sosial), pembelajaran tentang metode ilmiah psikologi dalam studi perilaku, dan penilaian untuk menjelaskan tingkah laku manusia. Untuk program Pascasarjana, fakultas yang terletak di Jatinangor ini menawarkan program Psikologi Perkembangan, Psikologi Sosial, Psikologi SDM, Psikologi Klinis (Dewasa dan Anak), Psikologi Industri dan Organisasi, Psikologi Pendidikan, dan Psikologi Kerekayaan.


4. Universitas Pelita Harapan

Dengan enam konsentrasi pilihan (Pendidikan Psikologi, Psikologi Klinis, Psikologi Sosial, Psikologi Industri dan Organisasi, Psikologi Perkembangan, serta Psikologi Konseling), Universitas Pelita Harapan memiliki tujuan menghasilkan profesional dengan integritas dan kemampuan dalam membuat kemajuan yang diperlukan di bidang psikologi. Fakultas Psikologi Universitas Pelita Harapan memberi mahasiswanya gambaran tentang studi dasar kontemporer dari psikologi dan bentuk aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Kurikulum dirancang untuk menghasilkan lulusan dengan perspektif yang luas dalam bidang psikologi, kemampuan luar biasa untuk melakukan penelitian di bidang teknologi perilaku dan konseling, serta dedikasi yang tinggi dalam pelayanan kesehatan mental sesuai dengan profesionalisme.

Untuk mengoptimalkan proses belajar dan mengajar, mahasiswa akan diberi penjelasan langsung oleh dosen bergelar master dan doktor dari universitas terkemuka di Indonesia dan luar negeri serta tenaga profesional di bidang psikologi. Universitas Pelita Harapan memberikan fasilitas berupa laboratorium percobaan konseling, laboratorium kreativitas, laboratorium pengembangan, dan laboratorium psikologi yang dapat digunakan sebagai tempat workshop.



5. Universitas Airlangga

Mulai berdiri—sebagai Studi Penjajagan Pendidikan Fakultas Psikologi Universitas Airlangga—sejak 25 September 1981, fakultas ini memiliki visi menjadi salah satu Fakultas Psikologi yang mandiri, inovatif, terkemuka di tingkat nasional dan internasional, serta pelopor pengembang ilmu dan teknologi berbasis psikologi berdasarkan moral agama.

Fakultas yang terletak di Jalan Airlangga No. 4-6, Surabaya ini memiliki gedung tiga lantai. Selain itu, pihak fakultas menyiapkan berbagai fasilitas seperti ruang kuliah umum/aula—yang dapat menampung hingga tiga ratus orang—yang dilengkapi dengan sound system, proyektor, LCD, komputer, dan penyejuk ruangan. 

Fasilitas lainnya yaitu laboratorium psikologi yang dilengkapi dengan alat tes/diagnostik modern berupa alat tes kemampuan intelegensi (WAIS, WISC, APM, CPM, SPM, IST, CFIT, WPPSI, Stanford-Binet),  alat tes untuk mengungkap minat dan bakat (DAT, GATB, FACT,Kuder, RMIB), dan alat tes pengungkap kepribadian (Rorscahch, CAT’TAT, SSCT, Wartegg, EPPS, 16 PF, Pauli/Kraeplin). 

Laboratorium lainnya yaitu laboratorium statistika dan eksperimen yang terdiri dari 40 unit komputer dengan perangkat lunak untuk perhitungan statistika dan bebas dipergunakan oleh tiap mahasiswa; ruang belajar S2/S3; ruang Pusat Media Pembelajaran Mandiri (PMPM), ruang santai yang dilengkapi sarana multimedia audio/video mini theatre; serta Wi-fi hotspot di seluruh gedung fakultas.

Hi sobat! ada yang punya impian kuliah di Inggris? Nah, pas banget. Kali ini tim berkuliah.com berkesempatan untuk interview dengan salah satu teman kita yang sedang menempuh Master di  University of Birmingham, United Kingdom. Namanya mbak Masyithoh, dulu S1 nya di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Nah, gimana ceritanya bisa kuliah Master di Inggris? Bagaimana ia beradaptasi dengan lingkungan baru di Inggris? Bagaimana ia bisa mendapatkan beasiswa untuk kuliah disana?

Yuk simak interview kita bareng mbak Masyithoh berikut ini.




Halo, Mbak Masyithoh. Biar bisa mengenal lebih dekat, bisakah diceritakan tentang profil diri Anda? Baik nama, kota asal, nama kampus serta jurusan yang diambil saat kuliah, tempat tinggal selama di Birmingham. 

Halo! Nama panjang Saya Masyithoh Annisa Ramadhani Alkatiri, panjang sekali ya hehehe. Biasa dipanggil Masyithoh atau Nisa. Asal campuran Jogja-Ambon tapi dari lahir di Jogja, jadi ya bisa dibilang orang Jogja saat ini. Saat ini sedang menempuh studi Master di University of Birmingham, Master of International Security. Alamat rumah di 160 Hubert Road, Birmingham, West Midlands, United Kingdom B29 6ER. Ditunggu kedatangan teman-teman kesini ya!


Lalu, apakah kuliah di kampus tersebut melalui beasiswa? Bagaimana proses awal dari mengetahui informasi kuliah di Birmingham, penyeleksian, persiapan bahasa, berkas-berkas, sampai bisa diterima kuliah disana?

Alhamdulillah, Saya berkesempatan menempuh program S2 melalui program beasiswa sepenuhnya dari LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan) Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Untuk semua informasi kampus maupun beasiswa LPDP, Saya selalu mencari info sendiri, misal browsing tentang list universitas terbaik di United Kingdom atau mencari berdasarkan bidang studi yang Saya cari, di bidang Ilmu Sosial atau HI pada khususnya.

Proses sampai masuk kuliah bulan September 2014 kemarin ini dimulai sejak November 2013. Persiapan yang Saya lakukan seperti : kursus & tes IELTS, menyiapkan dokumen berupa referensi dari dosen sewaktu kuliah S1, membuat essay tentang Study Objective atau Personal Statement bagi Universitas tujuan. Kalau mau tanya-tanya monggo silahkan kontak saya via email : ramadhannisa91@gmail.com.


Selama pendaftaran tersebut, hal apa yang paling menantang menurut Mbak Masyithoh? 

Hal yang paling menantang adalah fase awal tes IELTS karena biaya tes yang lumayan tinggi, jadi merasa ada beban kalau sampai tidak lolos. Pada umumnya, kampus di UK mensyaratkan IELTS minimal 6,5 untuk overall band. Walaupun ada juga yang mensyaratkan IELTS 7 seperti Oxford dan Cambridge.

Namun, alhamdulillah University of Birmingham mensyaratkan IELTS 6,5. Di samping itu, IELTS sangat beda dengan TOEFL test yang sering kita lakukan. Tapi insyaallah kalau kita sudah yakin dan melakukan usaha yang terbaik, hasil terbaik pun akan mengikuti.




Saat memilih tempat kuliah, apakah Mbak Masyithoh memilih berdasarkan negaranya dulu, berdasarkan jurusannya dulu, atau berdasarkan kesempatan beasiswanya dulu, atau ada hal lain?

Dulu Saya melakukan pencarian kampus berdasarkan bidang studi terlebih dahulu. Waktu itu Saya juga diterima di 2 universitas lain di UK namun bidang studinya masih HI secara general, sedangkan Saya ingin mencari studi yang lebih spesifik yaitu mengenai keamanan dan perdamaian, maka Saya putuskan untuk memilih University of Birmingham.

Untuk pilihan negara, Saya memilih UK karena proses pendaftaran, aplikasi, dan adminsitratif lain cenderung lebih mudah bila dibandingkan dengan negara lain. Tapi mungkin setiap orang memiliki preferensinya masing-masing. Kalau Saya memilih UK karena UK adalah salah satu negara dengan asas toleransi yang tinggi, itulah kenapa Saya sangat tertarik menempuh pendidikan disini.

Sebelum akhirnya memilih University of Birmingham, Saya juga apply ke beberapa universitas lain di UK (total 5 universitas), dan akhirnya pilihan akhir adalah di University of Birmingham. Saya melakukan aplikasi sekolah dan beasiswa bersamaan. Saat itu LPDP membuka kesempatan untuk aplikasi beasiswa dan Saya masukkan berkas-berkasnya sembari menunggu Letter of Acceptance (LoA) dari University of Birmingham.


Tentang bidang studi yang sudah Anda ambil, mengapa memilih jurusan tersebut? Peluang apa yang Anda lihat di masa depan sehingga mantap untuk memilih jurusan yang sudah diambil?

Saya lulus dari Jurusan Ilmu Hubungan internasional (HI). Sejak kuliah di HI, Saya selalu tertarik dengan pembahasan dan masalah lain terkait interaksi bidang hubungan diplomatik antar negara di dunia. Indonesia adalah negara yang memiliki posisi strategis di dunia, dan juga didukung dengan sumber daya yang melimpah.

Namun kenyataannya, masih memiliki bargaining position yang belum terlalu kuat di bidang state to state diplomacy. Saya ingin terlibat langsung dalam proses tersebut dengan berkarier melalui bidang akademisi ataupun praktisi. Terlebih, jumlah perempuan yang terlibat dalam proses ini mungkin masih dibilang sedikit jika dibanding pria. Namun, salah satu hal yang membanggakan adalah ketika saat ini kita memiliki seorang Menteri Luar Negeri perempuan pertama yaitu Ibu Retno. Saya sangat tertarik dengan isu di bidang keamanan (security) dan perdamaian (peace).

Syukur alhamdulillah, Saya mendapat kesempatan untuk mengikuti sebuah event di NATO dan EU Headquarter di Brussels, Belgium besok Januari bersama 33 rekan dari berbagai negara dari University of Birmingham. Saya rasa ini salah satu wujud tindakan nyata yang bisa Saya lakukan saat ini. Belajar dari strategi keamanan dan kebijakan yang diambil negara maju di Eropa sehingga nantinya dapat disaring dan diaplikasikan di Indonesia di masa depan.


Bagaimana Mbak Masyithoh bisa beradaptasi dengan lingkungan baru, teman-teman baru, system pendidikan yang baru, di tempat kuliah? Atau, ketika Mbak Masyithoh menemui kesulitan, kemana Anda akan mencari bantuan?

Birmingham merupakan salah satu kota di UK dengan populasi WNI yang lumayan tinggi, jadi alhamdulillah Saya memiliki banyak saudara baru yaitu rekan-rekan yang sedang sama-sama menempuh pendidikan Master atau Doktor disini.




Di samping itu, banyak juga WNA dari berbagai negara di University of Birmingham. Saya sangat senang bisa bergaul dengan banyak sahabat baru dari berbagai belahan dunia seperti Eropa, Amerika, Afrika, dan juga negara lain. Saya berprinsip bahwa ketika kita berada di luar negeri, kita bertugas sebagai “duta” untuk membawa nama baik Indonesia. Oleh karena itu, Saya selalu mencoba membangun interaksi yang dekat dengan sesama teman maupun Professor yang mengajar di University of Birmingham.

Hal paling menantang adalah mengenai sistem kuliah yang mungkin sedikit berbeda dengan Indonesia. Dulu sewaktu S1, Saya juga mengikuti program Kelas Internasional di HI UMY, namun ternyata disini sistemnya sangat berbeda. Disini Kami diharuskan membaca banyak buku dan membuat tugas dengan sangat hati-hati agar tidak terkena masalah plagiarisme.

Sistem pendidikan di Inggris sangat ketat dalam hal ini. Bahkan terdapat software yang dapat mendeteksi langsung jika kita melakukan copy paste dalam pengerjaan tugas, tentu saja ini akan berakibat fatal bagi nilai dan predikat kelulusan kita nantinya. Sewaktu S1, Saya jarang ke perpustakaan, namun di UK, perpustakaan adalah rumah kedua karena hampir setiap hari Saya berkunjung untuk mengerjakan tugas maupun mencari buku referensi.

Ketika menemui kesulitan dalam hal urusan perkuliahan, Saya biasa menemuiacademic tutor yang memang ditugaskan untuk membantu Kami jika terdapat gangguan teknis. Namun tidak jarang juga Saya dan beberapa teman memilih untuk bertemu sambil minum kopi sembari berdiskusi mengenai topik atau hal yang Kami rasa susah.


Apakah ada hal-hal tentang Inggris yang selama ini salah dipersepsikan oleh masyarakat Indonesia, menurut opini Mbak Masyithoh? 

Apa ya? Mungkin orang berpikir bahwa orang Inggris atau pada umumnya orang luar negeri adalah orang yang sombong atau susah diajak berinteraksi. Namun Saya rasa itu semua hanyalah masalah communication skill yang dimana kita memang harus menantang diri sendiri untuk bisa membaur dengan mereka, tapi tentunya dengan tidak melupakan jati diri kita sendiri sebagai bangsa Indonesia.


Bagaimana karakter mahasiswa-mahasiswa internasional di kampus Mbak Masyithoh? Apakah mereka friendly? Bagaimana supaya bisa berbaur dengan mereka, dengan melihat perbedaan budaya kita dan mereka?

Birmingham memiliki lebih dari 2000 international students yang tersebar di semua jurusan. Di jurusan Saya, HI, mayoritas adalah mahasiswa dari Eropa dan beberapa berasal dari Asia dan Timur Tengah. Sifat mereka pun bervariasi. Ada yang pendiam, suka membaur, dan lain-lain. Tapi Saya rasa semuanya baik dan sangat welcometerhadap kami sebagai orang Indonesia.

Saya punya pandangan bahwa di luar negeri adalah masa untuk membangun jaringan dan relasi seluas-luasnya. Bukan berarti Saya tidak mau membaur dengan sesama WNI, tapi Saya rasa salah satu bagian pokok diplomasi bangsa terletak pada kita sebagai WNI yang tersebar di banyak negara, bagaimana kita bisa membawa diri dan nama bangsa dengan baik di mata dunia.

Saya pribadi waktu ke UK membawa beberapa post card bergambar Indonesia dan beberapa souvenir yang bertuliskan nama Jogja. Saya gunakan hal tersebut untukstarting point dalam membangun relasi dengan rekan dari berbagai negara. Dan itu ternyata sangat efektif karena mereka jadi mengenal kita lebih mudah dan dekat.





Di manakah kira-kira pilihan jenis tempat tinggal terbaik di Birmingham menurut Mbak Masyithoh? Apakah di apartemen, asrama, atau lainnya? Dan bagaimana prosedur memesan tempat tinggal disana, berdasarkan pengalaman mbak. Karena tempat tinggal adalah hal yang menjadi pertimbangan pertama saat akan kuliah di luar negeri.

Hmmm, semua tempat sebenarnya nyaman disini. Birmingham hampir mirip dengan Jogja. Kotanya nyaman dan banyak pelajar yang menempuh studi di sini. Saat ini Saya tinggal di rumah bersama keluarga Indonesia yang sedang menempuh Ph.D di University of Birmingham juga. Lokasinya 20 menit ditempuh dengan jalan kaki untuk menuju ke kampus. Rata-rata disini orang berjalan kaki untuk ke kampus, bahkan jarang melihat motor dan mobil yang dipakai karena jarak yang dekat dan tentunya berjalan kaki lebih menyehatkan.

Universitas juga menyediakan university accomodation dengan tarif yang variatif. Rata-rata rumah dan university accomodation berupa apartement sudah dilengkapi dengan barang pokok seperti kasur, lemari, kompor gas, kulkas, dll. Harganya bervariasi tergantung model rumah atau furnishing-nya. Saran Saya kalau bingung mencari tempat tinggal, coba bergabung dengan grup atau milis PPI di negara yang kita tuju dan mintalah informasi disana karena pasti banyak akses informasi yang rekan-rekan PPI disana. Mereka pasti akan membantu merekomendasikan tempat tinggal untuk kita selama disana. Saya dulu juga melakukan hal yang sama.


Untuk biaya hidup nih mbak, porsi terbesar yang paling menguras dompet itu untuk porsi pengeluaran apa menurut mbak Masyithoh?

Porsi terbesar di tempat tinggal. Kisaran di Birmingham tempat tinggal adalah 250-600 pounds per bulan. Ada yang lebih juga sih, tapi rata-rata adalah dengan harga itu. Kalau masalah biaya sehari-hari seperti makan dan transport, Saya rasa lumayan relatif murah jika kita bisa melakukan manajemen dengan baik seperti menghindari jajan makanan diluar terlalu banyak dan lebih banyak memasak sendiri di rumah. Pengalaman pribadi, hehe.

Pulsa telepon dan harga bus atau kereta juga relatif terjangkau.


Apakah ada tips dan trik spesial untuk mendapatkan pemasukan tambahan selama kuliah di Inggris?

Banyak sekali peluang yang bisa kita ambil. Jika kita Ph.D, kita bisa melakukan kerja part time dengan menjadi asisten Professor yang sedang melakukan penelitian bersama kita dengan membantu mengoreksi ujian atau pekerjaan terkait lainnya. Peluang lain adalah bekerja di beberapa tempat seperti restoran atau hotel seperti yang banyak dilakukan beberapa rekan disini.

Di setiap kampus juga pasti memiliki career information center yang berisi informasi mengenai tawaran part time bagi mahasiswa. Namun kalau kita bisa melakukan saving pengeluaran dengan baik, insyaallah tetap bisa untuk menabung.


Ketika sedang masa kuliah, terus merasa kangen dengan Indonesia, entah itu makanannya, orang-orangnya, apa yang biasa Anda lakukan? Kegiatan apa yang bisa dilakukan selain kuliah?

Nah ini hal yang paling sering Saya rasakan di masa awal kuliah. Alhamdulillah lama kelamaan perasaan seperti itu akan hilang kok seiring dengan kesibukan dan interaksi dengan teman-teman yang semakin sering.



Kalau kangen dengan orang tua, Saya biasa menelepon, apalagi saat ini teknologi semakin mudah, ada Line atau Skype yang dapat sangat bermanfaat. Kalau makanan, Saya biasa membuat masakan sendiri jika tiba-tiba ingin makanan Indonesia yang tidak bisa dibeli disini seperti sop buntut sapi, rendang, dan lain-lain. Tapi jangan khawatir, mie instan favorit yang terkenal di Indonesia atau saos sambal juga bisa ditemukan kok disini :D


Mbak Masyithoh kan muslimah, apakah ada kesulitan dalam bergaul dengan masyarakat setempat? Mungkin ada cerita menarik tentang memakai jilbab di Inggris yang mbak alami, bisa diceritakan? 

Alhamdulillah disini banyak juga WN UK yang merupakan muslim, rata-rata adalah imigran yang berasal dari Pakistan maupun warga UK sendiri. Alhamdulillah sejauh ini tidak ada halangan berarti dengan jilbab Saya.

Cerita menarik sebenarnya berhubungan dengan nama Saya yang terdapat nama marga Arab di belakang (Alkatiri). Satu minggu disini Saya membuka account bankdan minggu berikutnya Saya mendapat surat dan email pemberitahuan bahwa Saya tidak bisa menggunakan account Saya untuk sementara waktu dan pihak pemberi beasiswa pun tidak bisa mengirim, karena nama Saya dianggap mirip teroris atau pelanggar HAM berat dunia yang Saya sendiri pun juga tidak tahu siapa yang dimaksud :D

Tapi alhamdulillah semuanya bisa berhasil beres atas bantuan LPDP Kementerian Keuangan dan BRI yang berusaha melakukan komunikasi dengan bank disini mengenai status Saya sebagai mahasiswa dengan status government-funded dari Indonesia.

Saat Saya menceritakan hal ini kepada teman-teman Saya di kelas, mereka mencoba menghibur Saya dan di sisi lain juga dianggap lucu karena disini Saya sedang belajar mengenai International Security yang notabene mata kuiah yang Saya ambil berupa Terrorisme, Violence, Security Studies, etc. Namun Saya malah diduga teroris :D


Oke, menarik sekali ini. By the way, sudah kemana aja jalan-jalannya mbak? :D


Tiga bulan di Birmingham, Saya baru keliling Birmingham, Oxford, dan Liverpool. Sebenarnya sudah punya rencana mau pergi kemana-mana tapi karena banyak tugas yang menuntut deadline dalam waktu dekat ini, jadi Saya menunda untuk berjalan-jalan terlalu banyak dan merencanakan jalan-jalan saat nanti sudah libur di bulan Desember. 


Menurut mbak, seberapa besarkah peran ‘memiliki pengalaman kuliah di luar negeri’ dalam dunia kerja sekarang ini?

Berdasar pengamatan yang Saya lihat dan rasakan sendiri, orang yang pernah bersekolah keluar negeri pasti memiliki jiwa yang tangguh dan tidak gampang menyerah. Kami selalu “dituntut” untuk melakukan yang terbaik dalam bidang akademik maupun praktek selama menempuh studi di kampus luar negeri.

Dalam dunia kerja, sangatlah penting kita memiliki kemampuan yang tidak hanya berupa hard skill namun juga soft skill, Saya rasa kuliah ke luar negeri merupakan pilihan yang tepat jika kita ingin melakukan self improvement  di dua bidang tersebut.


Hal hal apa saja yang dirasakan oleh Mbak Masyithoh karena bisa kuliah di LN? Lebih percaya diri, bisa memiliki pandangan yang optimis jauh ke depan tentang masa depan Indonesia? Atau hal positif apa yang Mbak Masyithoh pelajari selama belajar di Birmingham?

Traveling membuat kita semakin mandiri dan tentu saja memiliki cara pandang yang lebih luas. Kita harus belajar untuk bisa lebih menumbuhkan empati terhadap sesama karena disini Saya berinteraksi dengan banyak orang dari berbagai negara dengan latar belakang suku, agama, pandangan yang berbeda.

Hal ini membuat kita semakin “kaya” dalam cara pandang karena perbedaan tersebut. Saya juga semakin optimisi bahwa Indonesia akan menjadi negara maju di masa depan. Hal ini dikarenakan jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di luar negeri (UK khususnya) sangatlah besar, mungkin lebih dari 1000 orang bahkan. Hal ini merupakan prestasi yang sangat luar biasa.

Bangsa kita memiliki SDA dan SDM yang sangat berkualitas, semua hanya tinggal bagaimana kita mengelola dan berkontribusi nyata untuk kemajuan bangsa di masa depan.



Pertanyaan terakhir, Adakah nasehat dari Mbak Masyithoh untuk adik-adik yang masih sekolah atau sedang menempuh kuliah S1, yang memiliki impian kuliah di Inggris. Terutama di kampus mbak di Birmingham?

Satu hal yang jangan pernah hilang saat kita sedang berjuang menempuh cita-cita adalah impian kita. Saya dulu merasakan sendiri bahwa proses selama kurang lebih satu tahun untuk sampai disini lumayan menantang. Dimulai dari harus membagi waktu antara bekerja dan menyiapkan berkas pendukung kuliah maupun beasiswa, melakukan persiapan tes IELTS, dan persiapan teknis lainya. Semua harus dilakukan dengan manajemen waktu yang baik. Jika tujuan teman-teman adalah UK, persiapkan untuk tes IELTS jauh-jauh hari sebelumnya. Selain itu, rajin-rajin untuk selalu browsing baik berupa informasi beasiswa maupun sekolah.

Kunci pokok lainnya adalah do the best in everything. Saat menempuh tes IELTS, mengirim aplikasi ke University of Birmingham, saat mengikuti tes beasiswa LPDP, Saya selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik. Hasil akhir biarlah Tuhan yang menentukan, tapi itu pasti yang terbaik. Saya dulu tidak pernah berpikir ingin ke Birmingham, Saya cuma ikhtiar untuk ditunjukan yang terbaik. Cita-cita Saya dulu adalah ke Amerika. Namun Tuhan berkehendak lain, Saya melakukan aplikasi ke banyak kampus dan akhirnya Birmingham adalah pilihan yang terbaik yang Tuhan berikan.





Oya, aku tambahkan informasi, mengenai beasiswa yang aku ambil, LPDP.

Alhamdulillah Saya berkesempatan mendapat beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Program ini merupakan salah satu program beasiswa yang diberikan Pemerintah RI yang berasal dari dana abadi. Jadi, LPDP tidak mengenal sistem kuota dalam melakukan seleksi beasiswa. Semua orang dari latar belakang profesi apapun bisa mendaftar. Hal yang menarik lainnya adalah, LPDP memperbolehkan kita untuk mencari Letter of Acceptance selama rentang waktu satu tahun jika nantinya kita diterima beasiswa.

Setelah diterima beasiswa LPDP, Kami mengikuti rangkaian acara berupa PK (Persiapan Keberangkatan) yang terdiri dari sekitar 120 rekan sesama awardee yang akan menempuh pendidikan lanjut ke berbagai negara. Salah satu kesempatan yang sangat berharga dalam hidup Saya karena Saya dapat bertemu dengan banyak tokoh yang sangat mengispirasi dalam setiap sesi, dan juga tentu saja bertemu dengan sahabat-sahabt baru dengan berbagai pengalaman dan bidang ilmu yang membuat Saya belajar banyak dari mereka. Terima kasih LPDP!




Terimakasih banyak, Mbak Masyithoh :)